hanya uji coba
dalam sebuah percintaan
ada suka ada duka
sebuah pengorbanan tak cukup untuk cinta
tapi kesetiaan adalah segalanya dalam cinta
kadang kita tak tau apa itu arti cinta
tak tau kapan dan lewat mana datangnya
tapi kita bisa merasakan keberadaan cinta
selama kita masih punya cinta
bercinta itu gampang, cinta sama sseorang itu gak susah ko'
yang susah itu
bagaimana kita dapat medapatkan cinta dari yang kita cintai
cinta diibaratkan seorang majikan
yang seakan-akan selalu
menyuruh pelayannya untuk membuatkan secangkir teh hangat
di pagi hari disaat dia telah selesai memanjakan tubuhnya
di sebuah ruangan kecil yang didalamnya terdapat kolam yang berisikan air susu
wah nikmat...........mau?
keberadaan cinta tak kan terasa dalam diri kita
karena cinta itu kebiasaan
kita akan merasakan indahnya cinta saat cinta itu pergi
karena ada terasa ada apabila ada telah tiada
cam kan itu!!!!!!
Utopia mengatakan "antara ada dan tiada"
gua mengatakan "kamu ada kerena dia ada"
bapak kamu mengatakan"kamu lahir karena ibu kamu ada"
ibu kamu mengatakan"kamu lahir karena bapak kamu ada"
cinta mengatakan"pecahkan aja gelasnya biar rame"
cinta memang abstrak
kata siapa sih????????????????
Pagi ini,,,mendung datang lagi
sang mentari engan lagi nampak
kicauan burung yang biasanya membagunkanku tak lagi terdengar
Malas pun menjadi momok dipagi ini
selimutpun menjadi teman
yang seakan-akan tak ingin dilepaskan
bangunnnnnn uda siang.......
kata-kata itu terdengar lagi
bangunnnnnnnnn....
ah...... malas enakan tidur
pikiran itupun mulai timbul
selimutpun engan lagi dilepaskan
biarkan meliliti tubuh
rasa enggan meninggalkan pulau kapuk ini
kian merambak kedalam selaput lendir otak
kaki dan tangan seakan dipasung
bagian bawah tubuhku kian terasa hangat
keringat pun mulai keluar dari pori-pori kulit
padahal saat itu hujan turun membasahi peradaban
(05 des 2008...,00.00 wita)
Kehormatan, janji dan kesetiaan pada hidup
Di negeri yang bernama Indonesia ini
“Kita”...Untuk selanjutnya hanya “Kau”
Merasakan, menciptakan dan mempermainkan kehidupan
“kita” lalu menjadi kepingan-kepingan ”aku yang berserakan
Berserakan di pelataran peradaban dan begitu menjijikkan.
"Aku" dalam diri sahaba-sahabatku yang bercerita tentang solidaritas sejati
"Aku" dalam diri ayah-bundaku mendendangkan kidung ketulusan abadi
"Aku" diantara mereka di kolong jembatan dan di emperan pasar yang sedang terjerat oleh pusaran takdir nestapa.
"Aku" hanya menjadi pelengkap dari roman sejarah yang penuh dengan kemunafikan.
Sementara "kau"
Merengkuh dunia sejuta "aku"
Jaman yang lecik merawatmu dengan jemari keegoannya
"Kau" tumbuh menjadi sosok yang besa......
Besar seperti monster yang begitu menakutkan.
Otot-otot kekar, akal licik, dengan ambisi yuang tajam.
Membuat "aku" merindinding akan langkah, ucapan dan segala yang telah, sedang, dan akan kau lakukan di setiap jengkal dari bumi yang kau sebut Indonesia ini.
Dan semakin menakutkan..........
Setan-setan dalam wajah sistem yang mengejawantah
Menobatkanmu sebagi "Penguasa"
Penguasa atas "Aku-Aku" yang masih dan terus bertanya tentang kehormatan, janji dan kesetiaan pada hidup.
Mereka lalu tertawa
Menegaskan kesuksesan dan keberhasilan sempurna.
kau menjadi penguasa yang berprestasi.
kau telah menjadikan bangsa ini bangsa yang BESAR
Bangsa yang besar korupsinya
Bangsa yang besar angka pengangurannya dan kemiskinannya
Bangsa yang besar keboborokannya
bangsa yang besar utang luar negerinya
Kehormatan, janji dan sejatinya hidup dimanalagi
Metal tak harus berjiwa keras, meskipun hidup memang keras. Kami terlahir untuk mewarnai dunia, style dan musik. Ini bukan agama atau sebuah kepercayaan yang mesti kami anut sebagai pandangan akan sesuatu yang benar, hal ini timbul karena merupakan suatu kesadaran dari adanya suatu sistem yang terlalu kaku sehingga menghambat kebebasan kami. Beranjak dari sejarah lahirnya suatu pemberontakan karena ketidak sesuaian harapan dan kenyataan kemudian memaksa untuk bertindak atas nama kebebasan untuk melepaskan belengguh keresahan jiwa menemukan sejatinya hidup. Bahwa hidup tidah hanya indah ataupun kelam tetapi penuh dengan warna yang menjadi sebuah eksistensi yang harus dijalani. Hitam atau putih sebuah warna kehidupan yang mengantarkan kita untuk menjadi apa adanya.
Hidup dengan ala metal tak perlu dikaitkan dengan cinta yang diselimuti dengan penderitaan, sebab kami hadir bukanlah keinginan untuk diri kami. Manofesto peradaban menyebutnya dengan mozaik alam dimana membentuk segala perubahan terjadi dengan sendirinya yang lahir dari proses untuk perubahan itu atau suatu turbulency dari suatu sistem yang tergatikan dengan sistem yang lain. Tidak hanya samapi disitu kami adalah anak-anak anti kemapanan yang selalu mencoba untuk menemukan kebenaran sesuatu melalui kesalahan-kesalahan, dimana proses kami menginginkan hasil sebuah utopia tentang kedamaian dan membawanya segar untuk kebebasan baru. Penderitaan mestinya berakhir hari ini dengan mengakui bahwa pengharapan berada diambang pintu.
Sejarah telah mencatat bahwa Metal Head banyak memberikan konstribusi akan kebebasan anti kapitalis marxis yang membungkus masyarakat modern hingga terjebak dalam sebuah ambivalency memandang tatanan kehidupan yang digiring menjadin masyarkat konsumerisme yang akhirnya melahirkan fatalisme. Korcobaine bunuh diri di atas pangung demi sejatinya kebebasan dari tekanan hidup yang tidak pasti akibat dunia menjadi gila. Kakek Sokrates minum racun dalam penjara untuk menghirup yang namanya freedom of life.