(05 des 2008...,00.00 wita)
Kehormatan, janji dan kesetiaan pada hidup
Di negeri yang bernama Indonesia ini
“Kita”...Untuk selanjutnya hanya “Kau”
Merasakan, menciptakan dan mempermainkan kehidupan
“kita” lalu menjadi kepingan-kepingan ”aku yang berserakan
Berserakan di pelataran peradaban dan begitu menjijikkan.
"Aku" dalam diri sahaba-sahabatku yang bercerita tentang solidaritas sejati
"Aku" dalam diri ayah-bundaku mendendangkan kidung ketulusan abadi
"Aku" diantara mereka di kolong jembatan dan di emperan pasar yang sedang terjerat oleh pusaran takdir nestapa.
"Aku" hanya menjadi pelengkap dari roman sejarah yang penuh dengan kemunafikan.
Sementara "kau"
Merengkuh dunia sejuta "aku"
Jaman yang lecik merawatmu dengan jemari keegoannya
"Kau" tumbuh menjadi sosok yang besa......
Besar seperti monster yang begitu menakutkan.
Otot-otot kekar, akal licik, dengan ambisi yuang tajam.
Membuat "aku" merindinding akan langkah, ucapan dan segala yang telah, sedang, dan akan kau lakukan di setiap jengkal dari bumi yang kau sebut Indonesia ini.
Dan semakin menakutkan..........
Setan-setan dalam wajah sistem yang mengejawantah
Menobatkanmu sebagi "Penguasa"
Penguasa atas "Aku-Aku" yang masih dan terus bertanya tentang kehormatan, janji dan kesetiaan pada hidup.
Mereka lalu tertawa
Menegaskan kesuksesan dan keberhasilan sempurna.
kau menjadi penguasa yang berprestasi.
kau telah menjadikan bangsa ini bangsa yang BESAR
Bangsa yang besar korupsinya
Bangsa yang besar angka pengangurannya dan kemiskinannya
Bangsa yang besar keboborokannya
bangsa yang besar utang luar negerinya
Kehormatan, janji dan sejatinya hidup dimanalagi
0 komentar:
Posting Komentar